Kalau sudah jodoh, tidak akan ke mana. Bagaimana, apakah Anda percaya akan kalimat tersebut?
Namanya jodoh mungkin akan selalu
dipertemukan dengan cara apapun. Tetapi bukan berarti kalau sudah jodoh,
ke depannya tak akan ada masalah dalam hubungan lho.
Sekarang ini, sebagian besar orang
terlalu percaya dan menaruh harapan tinggi akan 'si jodoh'. Beranggapan
kalau sudah jodoh maka semua perjalanan asmara akan lempeng-lempeng
saja, tak ada masalah dan berjalan mulus. Padahal semua itu hanya mitos.
Tidak. Di sini kita tidak sedang
membuat Anda bersedih atau tak percaya kalau suatu hari nanti Anda
bertemu dengan jodoh. Namun, Anda juga harus menyadari bahwa saat
bertemu dengan jodohpun, di sana akan ada kendala, ada masalah, tinggal
bagaimana kemauan Anda dan si dia saja untuk menyelesaikan masalah dan
tetap menggenggam erat ikatan cinta itu.
Mitos jodoh 1: kalau sudah jodoh tak akan ke mana
Kami mengatakannya itu sebuah mitos.
Karena kebanyakan orang akhirnya tidak berbuat apa-apa akibat terlalu
menaruh harapan tinggi 'jodoh tidak akan ke mana'. Sekali lagi, kami
tegaskan, jodoh mungkin tidak akan ke mana, karena semua sudah ada garis
takdirnya. Tetapi, bila Anda tidak berusaha dan tidak berbuat apa-apa,
bagaimana Anda bisa bertemu dengan jodoh? Jika Anda masih menutup pintu
hati, tidak mau berinteraksi dan memilih diam di rumah saja, bagaimana
Anda bisa bertemu jodoh?
Jodoh, memang tidak akan ke mana.
Tetapi Anda juga harus berusaha untuk menemukannya. Contoh konkritnya
saja, dengan bergabung dalam komunitas positif yang ada, membuka hati,
dan memberikan kesempatan untuk seseorang mengenal Anda lebih dalam
lagi.
Mitos jodoh 2: kalau sudah jodoh tidak akan bertengkar
Eh, siapa bilang? Namanya juga
manusia, sekalipun sudah jodoh, sudah saling cocok, namun selisih
pendapat itu selalu ada. Pertengkaran akan selalu ada. Yang terpenting
adalah saat merasa sudah cocok dengan seseorang, jangan terlalu mudah
mengatakan putus saat bertengkar (apalagi kalau masalahnya sepele.)
Lebih baik membahas dan menemukan jalan keluar untuk kepentingan
bersama.
Mitos jodoh 3: kalau sudah jodoh pasti romantis
Romantis atau tidak kan sebenarnya
tergantung pada cara seseorang masing-masing. Tidak selalu ditunjukkan
dengan makan malam, bunga, dan perhiasan. Jadi, jangan samakan pria yang
satu dengan yang lain. Dia tidak pernah membelikan Anda bunga, belum
tentu dia tidak romantis. Dan belum tentu dia bukan jodoh Anda.
Mitos jodoh 4: kalau sudah jodoh, pemikirannya sama
TOTALLY WRONG! Sekalipun sudah
jodoh, Anda dan si dia adalah dua manusia yang berbeda. Sama-sama
berpikir dan punya pendapat masing-masing. Jadi bila Anda berdua tidak
sepaham, itu juga tak apa. Sebuah kewajaran dan manusiawi kok. Jangan
langsung berpikir Anda tidak jodoh ketika pasangan punya pendapat
berbeda.
Mitos jodoh 5: kalau sudah jodoh, selalu bisa terbuka
Ada beberapa kasus yang mana, kepada
siapapun ia menjadi pribadi yang tertutup. Bisa dikarenakan trauma atau
memang kepribadiannya begitu. Dan sebenarnya wajar juga kok, bila
kepada pasangan kita sulit untuk terbuka akan segala hal. Mungkin dalam
beberapa hal, kita lebih nyaman bercerita terhadap sahabat wanita, atau
kepada saudara.
Mitos jodoh 6: kalau sudah jodoh, semua masalah pasti bisa dipecahkan
Well, sadari saja bahwa tak semua
masalah bisa dipecahkan berdua saja. Ada beberapa masalah yang memang
kita masih membutuhkan campur tangan dari orang lain. Dan menurut
penelitian, seperti dikutip dari Care2.com, hanya 80% problem asmara
saja yang bisa dipecahkan oleh kedua pasangan. Sisanya, ada yang
mengambang, dan ada yang membutuhkan campur tangan orang lain (semisal
keluarga) untuk menyelesaikannya.
Mitos jodoh 7: kalau sudah jodoh, seks itu bukan hal utama
Dalam pernikahan, seks tetap
memegang peranan penting dalam hubungan suami istri. Sebuah kebutuhan
yang memang harus dipenuhi dan tak bisa diabaikan begitu saja. Terbukti
bahwa banyak orang merasa tidak
puas dalam kehidupan seks bersama pasangan, sehingga akhirnya ia mencari pemenuh kebutuhan tersebut.
Mitos jodoh 8: kalau sudah jodoh ia mau melakukan apa saja demi Anda
Hei, Anda bukan tuan putri yang
segala keinginannya harus dipenuhi. Sekalipun ia jodoh, ada kalanya
pasangan punya kehendak sendiri. Dan tak ingin diatur terus menerus oleh
Anda. Jadi, berpikirlah berbeda dan rasional. Jika sudah jodohpun,
pasangan tetaplah orang yang punya kehendak bebas. Yang tak bisa diubah
dan diatur seenaknya. Tidak bisa diminta melakukan semua hal dan
menuruti keinginan Anda.
Mitos jodoh 9: kalau sudah jodoh, ia akan menerima apa adanya
Apa adanya, adalah sebuah istilah
yang sebenarnya cukup menjebak. Sebagian orang percaya apa adanya itu
berarti ya tidak melakukan apa-apa, membiarkan semua yang berantakan
tetap berantakan, yang tidak terurus tetap tidak terurus. Sebut saja
soal penampilan, kalau cinta apapun kondisinya tetap akan diterima.
Tetapi giliran pasangan melirik kagum pada wanita lain yang care dengan
penampilannya, kita protes dan marah-marah.
Ladies, bagaimanapun pria adalah
makhluk visual yang senang dimanjakan dengan pemandangan indah. Jadi,
jika memang selama ini Anda kurang memperhatikan penampilan, ubah
kebiasaan Anda. Tak harus juga berdandan menor kok, cukup lebih
perhatikan dan tampil rapi agar enak dilihat dan membuat pasangan jadi
selalu kangen.
Kalau sudah jodoh, ia akan menerima
apa adanya. Dan alangkah baiknya bila apa adanya itu adalah kita yang
care soal penampilan dan care soal hati.
Sumber: http://senang-baca.blogspot.com/2012/07/9-mitos-tentang-jodoh-yang-sering-anda.html#ixzz281ImBHR9